Tekanan Darah pada Sistem Peredaran Darah Manusia - Web Mulia Mayoretta

Latest

Facebook

BANNER 728X90

Kamis, 13 Januari 2022

Tekanan Darah pada Sistem Peredaran Darah Manusia

 Tekanan yang terdapat pada pembuluh darah memiliki prinsip kerja seperti hukum Pascal. Hal ini karena tekanan pada pembuluh darah merupakan tekanan yang berada pada ruang tertutup. Pada saat jantung memompa darah, darah akan mendapatkan dorongan sehingga mengalir melalui pembuluh darah. Saat mengalir dalam permbuluh darah, darah memberikan dorongan pada dinding pembuluh darah yang disebut dengan tekanan darah. Agar tekanan darah tetap terjaga, maka pembuluh darah harus terisi penuh oleh darah. Bila terjadi kehilangan darah akibat kecelakaan atau penyakit, tekanan darah dapat hilang, sehingga darah tidak dapat mengalir menuju sel sel di seluruh tubuh. Akibatnya sel sel tubuh akan mati karena tidak mendapatkan pasokan oksigen dan nutrusi.

Tekanan darah diukur dengan menggunakan sebuah alat yang bernama sphygmomameter, ada pula yang menyebutnya dengan tensimeter.

Teakan darah diukur di dalam pembuluh nadi (arteri) besar yang biasanya dilakukan di tangan bagian lengan atas. Tekanan darah yang normal berkisar antara 120/80 mmHg. Angka pertama menunjukkan tekanan saat bilik berkontraksi dan darah terdorong keluar dari bilik jantung memlalui pembuluh arteri disebut angka sistol. Angka kedua, yaitu yang lebih rendah, adalah hasil pengukuran tekanan saat bilik relaksasi dan darah masuk menuju bilik jantung, tepat sebelum bilik biblik ini berkontraksi lagi, disebut angka doastol.

Pada proses pengukuran tekanan darah juga berlaku hukum Pascal. Menurut Pascal tekanan yang diberikan kepada zat cair dalam ruang tertutup akan diteruskan ke segala arah dengan besar yang sama. Dengan demikian, tekanan darah yang berada pada bagian aorta, akan sama dengan tekanan yang ada pada arteri atau pembuluh nadi yang ada di lengan atas atau di bagian tubuh yang lainnya.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar